Minggu, 25 Maret 2012

Laura Sang Pustakawan, Bush dan Ejekan Komedian

Oleh : Bambang Haryanto
Email : jip80fsui (at) gmail.com


“Sebagai seorang pustakawan, Laura Bush mendukung penuh program Mobil Pintar yang dicanangkan oleh Ibu Ani Bambang Yudhoyono.

Oleh karena itu pada kesempatan ini ia menyumbangkan 1.500 buah buku dalam bahasa Indonesia dan Inggris untuk menunjang kegiatan Mobil Pintar di Indonesia.”

Itulah potongan berita ketika Ibu Negara AS Laura Bush beserta rombongan hadir dalam Ladies' Programme hari Senin (20/11/2006) petang di Istana Bogor. Ia datang ke Indonesia mendampingi suaminya, George W. Bush.

Laura Lane Welch Bush lahir di Midland, Texas, 4 November 1946. Laura merupakan putri dari Harold dan Jenna Welch. Terinspirasi guru kelas duanya, ia menerima gelar B. Sc dalam pendidikan dari Southern Methodist University pada 1968. Ia kemudian mengajar di sekolah negeri di Dallas dan Houston.

Pada 1973 ia menerima gelar MLS dari Universitas Texas di Austin dan bekerja sebagai pustakawan sekolah umum di Austin. Pada 1977 ia bertemu dan menikah dengan George W. Bush. Mereka memiliki putri kembar, Barbara dan Jenna Bush, yang dinamai dari nenek-nenek mereka.

Sasaran tembak komedian. Dalam percaturan dunia komedi di Amerika Serikat, pasangan Bush-Laura ini sering menjadi bahan lawakan bagi mereka. Misalnya ketika George W. Bush berkunjung ke Markas PBB di New York, komedian Conan O’Brien menyikutnya dengan canda :

“Presiden Bush ketika berkunjung ke perpustakaan umum telah memberikan pidato mengenai melek huruf dan demikian pula Ibu Negara. Yang pasti, Ibu Negara mendukung pentingnya melek huruf dan presiden menentangnya.”

“Hari yang sibuk bagi Presiden Bush di New York. Ia berbicara di Mimbar Sidang Umum PBB dan kemudian mengunjungi Perpustakaan Umum. Ini merupakan kunjung ke PBB yang keenam kali, tetapi kunjungannya yang pertama kali ke perpustakaan,” ledek Jay Leno.

“Rencana telah diumumkan untuk menghimpun dana sebesar 300 juta dollar untuk membangun Perpustakaan Kepresidenan George W. Bush. Tiga ratus juta dollar. Pasti sekitar 150 juta dollar per bukunya,” canda sinis Jay Leno lagi. Jadi, perpustakaan untuk Bush itu pantasnya hanya berisi dua buku ya ?

Komedian berwajah sayu, Conan O’Brien, lain lagi sodokannya : “Ibu Negara Laura Bush terbang dari Washington ke New York tidak dengan pesawat kepresidenan Air Force One, tetapi dengan Delta Shuttle. Ibu Negara berkata bahwa penerbangan sipil lebih murah, menghemat bahan bakar, dan dia tidak tersiksa karena harus terpatok duduk di sebelah pria bodoh selama dalam penerbangan.”

Ketika tanggal 1 April menjelang tiba, yang di AS dikenal sebagai Fool’s Day dan bagi kita terkenal sebagai April Mop, sekali lagi Jay Leno menggelitiki audiens televisi Amerika Serikat dengan Presiden Bush sebagai sasaran tembaknya : “Besok adalah Hari April Bodoh atau sebagaimana banyak orang menyebutnya sebagai : Hari Presiden.”

Spekulasi IQ. Komedian David Letterman melucukan citra bodoh Bush itu dengan sudut pandang lain. Ia katakan, “Berita bagus dari Gedung Putih. Minggu lalu Presiden Bush telah menjalani cek kesehatan tahunan dan ia lulus. Ia lulus cek kesehatan tahunannya. Belum ada kabar mengenai cek kesehatan mentalnya.”

Dalam suatu adegan upacara menyanyikan lagu kebangsaan, Ibu Negara nampak meletakkan tangannya di posisi jantung, tetapi Presiden Bush meletakkan tangan di perutnya. Komedian Bill Maher langsung menembaknya, terkait invasi ngawur AS ke Irak :

“Peraturan Baru : Seseorang harus menjelaskan kepada Presiden Bush di mana letak jantungnya...Sebagian besar orang tidak pernah salah dalam meraba organ tubuhnya, tetapi sekali lagi, sebagian besar orang juga tidak menyerang negara lain secara keliru pula.”

Dari waktu ke waktu, kapasitas intelektual Presiden Bush memang menjadi bahan gojlokan media dan juga politisi lain, yang menjurus ke arah spekulasi seberapa tinggi tingkat kecerdasan (IQ), yang memang tidak ada catatan resminya.

Tukang olok dirinya cenderung mengutip pelbagai kesalahan bahasa yang ia lakukan ketika berbicara di depan umum, bahkan bencana salah ucap yang menjadi kebiasaan ini kemudian terkenal dengan sebutan sebagai Bushisms.



Wonogiri,25/3/2012



Catatan : Cerita ini telah ikut disajikan dalam buku saya Komedikus Erektus : Dagelan Republik Kacau Balau (Imania, 2010) : Hal. 145-152. Buku ini telah dikoleksi oleh Library of Congress, National Library of Australia dan Perpustakaan Universitas Ohio, AS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar